Beberapa Cabang Olahraga Atletik Beserta Penjelasannya Lengkap

Jenis Jenis Cabang Olahraga Atletik
Nah setelah kita membahas mengenai sejarahnya, apakah kalian tau ada berapa jenis cabang dari olah raga atletik itu? disini mari kita ulas satu persatu. Olahraga atletik ini banyak cabang – cabangnya, salah satunya ialah sprint. Apakah kalian tau yang lainnya? Apakah hanya itu? Tidak pastinya. Berikut ini adalah cabang olahraga atletik tersebut.
  1. Tolak peluru
  2. Lempar lembing
  3. Lempar cakram
  4. Lompat tinggi
  5. Lompat galah
  6. Lompat jauh

1. Tolak peluru

Tolak peluru adalah cabang olahraga atletik yang menggunakan bola atau peluru dengan beragam berat. Bagaimana cara melakukan tolak peluru yang benar? Tentu ada tekniknya, yaitu sebagai berikut:
1.1 Teknik memegang tolak peluru : 
  • Renggangkan jari – jari, kemudian jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru dan ibu jari dalam keadaan yang sewajarnya. Teknik ini dilakukan untuk orang yang jarinya panjang dan kuat.
  • Jarak jari – jari dibuat tidak terlalu rapat , ibu jari berada disamping dan jari kelingking berada disamping belakang peluru. teknik ini dilakukan oleh para juara.
  • Hampir sama dengan cara diatas, namun jari tangan lebih direnggangkan lagi sedangkan jari kelingking ditempatkan di belakang peluru. Teknik ini cocok untuk orang yang jarinya pendek dan kecil.
1.2 Teknik meletakkan peluru pada bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara yang dijelaskan sebelumnya, Kemudian letakkan peluru pada bahu dan posisi menempel pada bagian samping leher. Pada bagian siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya dalam posisi rileks di samping tubuh kita.
1.3 Teknik menolak peluru
Peluru dipegang dalam sikap baik,tidak membahayakan dipegang oleh kedua tangan kemudian dipindahkan ke tangan yang paling kuat dan diletakkan pada posisi bahu yang benar. Sikap berdiri di buat agak membungkuk kebelakang lalu tubuh diputar dan tangan mendorong sambil melepas peluru ke arah lapangan
1.4 Sikap awal menolak peluru
Aturlah posisi kaki dengan salah satu kaki ditempatkan di batas belakang lingkaran lalu kaki lainnya diletakkan di samping sebelah kiri dengan lebar badan segaris dengan arah lemparan kemudian lakukan bersamaan dengan ayunan kaki depan, lalu kaki belakang menolak ke arah lemparan dan mendarat di tengah – tengah lingkaran. pada saat kaki terkuat mendarat, badan dalam keadaan lebih condong ke samping tangan pelempar. Bahu sisi tangan pelempar lebih rendah dari bahu lainnya. Lengan lainnya membantu mempertahankan keseimbangan tubuh pada sikapawal tadi.
1.5 Cara menolakkan peluru
Sikap dari penolakan peluru yang dilakukan tanpa henti harus segera diikuti oleh gerakan menolak peluru, Lalu jalannya dorongan dan tolakan peluruharus dilakukan dalam keadaan lurus dan satu garis. sudut yang dianjurkan kira kira 45º.
1.6 Sikap akhir setelah melakukan penolakkan peluru
Sesudah melakuan penolakkan peluru, lakukan gerakan melompatan untuk menukar kaki kanan ke depan. Bersamaan dengan pendaratan kaki kanan dan kaki kiri di tarik ke belakang kemudian lengan kiri untuk mempertahankan keseimbangan.
Berikut ini adalah hal hal yang harus anda perhatikan dalam olahraga tolak peluru ini :
1.7 Ketentuan diskualifikasi :
  • Menyentuh balok batas pada bagian atas
  • Menyentuh tanah di area luar lingkaran pertandingan
  • Keluar masuk lingkaran dari muka garis tengah
  • Dipanggil terus menerus selama lebih dari 2 menit sebelum melakukan tolak peluru
  • Peluru berada di belakang kepala
  • Peluru jatuh di area luar lingkaran
  • Menginjak bagian garis lingkar pada lapangan
  • Keluar melewati depan garis lingkar
  • Keluar lingkaran sebelum peluru menyentuh lantai
  • Peserta gagal melakukan lemparan sebanyak 3 kali lemparan
  • Menggunakan obat untuk menambah stamina ( doping)
1.8 Hal yang disarankan :
  • Buatlah tungkai kiri lebih rendah
  • Dapatkan keseimbangan dari gerakan kedua tungkai, dengan tungkai kiri memimpin di belakang
  • usahakan agar badan lebih rileks ketika bagian bawah bergerak
  • Hasilkan susunan rangkaian pada tungkai kiri tersebut
  • Putar kaki kanan ke dalam pada saat melakukan luncuran
  • Pertahankan pinggul sebelah kiri dan bahu menghadap ke arah belakang selama mungkin
  • Bawalah tangan kiri dalam posisi mendekati badan
  • Tahanlah sekuat mungkin dengan tungkai kiri
1.9 Hal – hal yang harus dihindari :
  • Memulai lompatan saat meluncur dengan menggunakan kaki kanan
  • Menggerakkan tungkai kiri terlalu ke samping
  • Mengangkat badan setinggi mungkin pada saat melakukan luncuran
  • Ketidak seimbangan dalam sikap permainan
  • Tidak cukup jauh menarik kaki kanan di bawah badan
  • Mendarat dengan menggunakan kaki kanan lalu menghadap ke belakang
  • Terlalu terburu – buru saat membuka badan
  • Mendarat dengan posisi badan menghadap ke samping atau ke depan
Tahukah kalian peralatan apa saja yang digunakan dalam tolak peluru ini? Mari kita ulas dibawah ini :
  • Rol Meter
  • Bendera Kecil
  • Kapur / Tali Rafia
  • Peluru :
    • Untuk senior putra = 7.257 kg
    • Untuk senior putri = 4 kg
    • Untuk junior putra = 5 kg
    • Untuk junior putri = 3 kg
Lapangan untuk tolak peluru pastilah memiliki ketentuannya, yaitu :
  • Lingkaran tolak peluru sebaiknya dibuat dari besi, baja atau bahan lain yang cocok yang dilengkungkan, bagian atasnya harus rata dengan permukaan tanah luarnya. Bagian dalam lingkaran tolak dibuat dari semen, aspal atau bahan lain yang padat tetapi tidak licin. Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar antara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
  • Garis lebar 5 cm harus dibuat di atas lingkaran besi menjulur sepanjang 0.75 m pada kanan kiri lingkaran garis ini dibuat dari cat atau kayu.
  • Diameter bagian dalam lingkaran tolak adalah 2,135 m. Tebal besi lingkaran tolak minimum 6 mm dan harus di cat putih.
  • Balok penahan dibuat dari kayu atau bahan lain yang sesuai dalam sebuah busur/lengkungan sehingga tepi dalam berhimpit dengan tepi dalam lingkaran tolak, sehingga lebih kokoh.
  • Lebar balok 11,2–30 cm, panjangnya 1,21-1,23 m di dalam, tebal 9,8-10,2 cm.

2. Lempar lembing

cabang olahraga atletik yang berikutnya adalah lempar lembing, lempar lembing ini diukur dari jarak lemparan lembing terjauh setiap atlet yang ada. olah raga ini biasanya ada di setiap olimpiade besar di dunia. Lempar lembing ini memang sangat populer sehingga tidak sedikit orang yang mengikuti ini.
2.1 Aturan permainan 
Disetiap olahraga pasti ada aturannya bukan? Nah, berikut ini aturan dalam lempar lembing. Ukuran, bentuk, berat minimum dan pusat gravitasi dari lembing ditentukan oleh aturan dari International Association of Athletics Federations (IAAF). Beberapa informasi mengenai lempar lembing.
Untuk Pria
  • Panjang lembing yang digunakan pria adalah 2,6-2,7 meter,
  • Berat minimumnya 800 gram.
  • Untuk laki-laki letak pusat gravitasinya antara 0,9-1,06 meter
Untuk Perempuan
  • Perempuan melempar lembing yang panjangnya antara 2,2-2,3 meter
  • Berat minimumnya 600 gram.
  • Untuk perempuan terletak di antara 0,8-0,92 meter
Lembing tersebut dilengkapi oleh pegangan yang terbuat dari tali dan terletak di pusat gravitasi lembing.

3. Lempar cakram

Lempar cakram merupakan cabang olah raga atletik lainnya yang di lombakan pada olimpiade dunia. di sini yang digunakan adalah cakram dan lapangan yang berkriteria khusus. Cakram tersebut dilakukan dengan adanya latihan khusus yang dilakukan agar di dapat lemparan yang kuat.
Cara melempar cakram dengan melakukan awalan dengan dua kali putaran badan caranya yaitu memegang cakram ada 3 cara :
Berdiri dengan membelakangi arah lemparan, lengan memegang cakram diayunkan ke belakang kanan diikuti gerakan badan, kaki kanan agak ditekuk, berat badan sebagian besar ada dikanan, cakram diayunkan ke kiri, kaki kanan kendor dan tumit diangkat, lemparan cakram 30 derajat lepas dari pegangan, ayunan cakram jangan mendahului putaran badan, lepasnya cakram diikuti badan condong ke depan.
Berikut adalah latihan dasar dengan ring karet atau rotan :
  1. Diawali dengan sikap berdiri tegap.
  2. Langkahkan salah satu kaki seiring dengan ayunan ring ke depan.
  3. Lanjutkan ayunan hingga mengelilingi tubuh, jaga posisi lengan agar tetap memegang ring dengan lurus dan berada di bawah ketinggian bahu.
  4. Langkahkan kaki lurus ke depan . Ikuti gerakan pinggul dan dada ke depan. lalu lepaskan ring, dengan ayunkan tangan ke atas serta langkahkan kaki belakang ke depan.
3.1 Cara memegang cakram :
Genggam cakram dengan ujung jari-jari tangan dan pastikan ibu jari berada di posisi dan memegang samping cakram, kemudian tekuk pergelangan tangan sedikit ke dalam.
3.2 Mengayunkan cakram
Ayunkan cakram dengan ring ke depan dan ke belakang di samping tubuh. Pada saat mengayunkan cakram, tangan yang memegang cakram direntangkan hingga lurus dan jangan sampai lepas.
3.3 Gerakan melempar cakram
Ada 3 tahap dalam melempar cakram, yaitu:
Tahap persiapan
  1. Berdiri dengan posisi ke dua kaki terbuka sama lebar
  2. Pastikan cakram berada di tangan kanan anda.  Kemudian bawa dan ayunkan cakram hingga sampai di atas bahu kemudian putar badan ke kiri, seleanjutnya ke kanan dan dilakukan berulang-ulang. Saat posisi cakram sedang diayun ke kiri, pastikan anda membantu tangan kiri dengan cara menyangganya.
Tahap melaksanakannya
  1. Ayunkan cakram kedepan kemudian kebelakang
  2. Pada saat cakram di belakang, putar badan dan ayunkan cakram mulai dari samping lalu kedepan lalu keatas (sudut akan terbentuk sekitar 40 derajat).
  3. Lepaskan cakram ketika berada di depan muka
Penutup
  1. Bantulah lemparan dengan menggunakan kaki kanan agar tercipta sebuah tolakan yang kuat pada tanah sehingga badan melonjak ke depan atas.
  2. Langkahkanlah kaki kanan ke depan agar tertumpu dengan baik, sedangkan kaki kiri diangkat rileks agar keseimbangan tubuh tetap terjaga dengan baik.

4. Lompat tinggi

Lompat tinggi merupakan cabang olahraga atletik yang lainnya. Tentu kalian mungkin sudah tidak asing lagi dengan olahraga yang satu ini, Lompat tinggi biasanya juga diikutkan dalam pertandingan – pertandingan olahraga besar di dunia. dalam lompat tinggi ini yang diukur adalah ketepatan ketika anda mendarat. Namun apakah dalam cabang olahraga ini terdapat aturan – aturan yang harus kalian ikuti? Nah, Berikut ini adalah penjelasannya
4.1 Sarana dan prasarana dalam lompat tinggi ini antara lain
  • Saat anda melakukan awalan :
    • Area dalam melakukan sikap awalan ini panjangnya tidak terbatas paling pendek adalah 15 m
    • Wilayah tempat kita untuk bertumpuan harus datar dan dengan tingkat kemiringanya 1 : 100
  • Tiang dalam melakukan lompat tinggi harus kuat serta kokoh yang dibuat dari apa pun asalkan kuat dan kokoh. jarak keduanya sekitar 3,98 – 4,02 m.
  • Bilah untuk melakukan lompatan dari kayu,metal atau bahan lainnya yang sesuai dengan kriteria berikut :
    • Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg
    • Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm
    • Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm
  • Tempat melakukan pendaratan biasanya tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari bahan busa yang tingginya sekitar 60 cm dan di bagian atasnya ditutupi oleh sebuah matras yang memiliki ketebalan sekitar 10 – 20 cm.

5. Lompat galah

Lompat galah merupakan cabang olah raga atletik lainnya, dimana lompat galah ini menggunakan sebuah galah panjang dengan ukuran tertentu. Tekniknya adalah para atletik ini berlari kemudian pada jarak tertentu menancapkan galahnya di sebuah lubang kemudian mulailah melakukan loncatannya.
5.1 Teknik Lompat Galah
Berikut ini adalah beberapa penjabaran teknik dalam lompat galah, yaitu :
1.  Sikap Awalan
Sikap awalan, saat melakukan awalan ini diperlukan ancang-ancang untuk berlari pada posisi tubuh yang dikontrol ketika melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu tepat pada sasaran.
Awalan ini jaraknya harus dibuat sepanjang mungkin,agar di dapatkan kecepatan maksimal ketika melakukan tumpuan. Ketika berlari usahakan kecepatannya konsisten dan kondisi yang prima hal ini bertujuan agar atlet dapat mengontrol posisi tubuhnya mulai dari proses menancapkan galah dan menginjak titik tumpu dengan tepat. Galah harus dipegang yang kuat, dan yang perlu diperhatikan cara memegang jarak yang cukup lebar, untuk memperoleh tumpuan yang baik.
2. Gerakan menancapkan galah
Teknik saat kita hendak menancapkan galah yang pertama adalah galah menghadap depan atas, jangan menggeserkan galah yang sudah diletakkan di tanah. namun ketika terpaksa sebaiknya kedua tangan bisa diberi jarak yang cukup lebar dan tancapkan galah sekitar langkah ketiga saat berlari dan tancapkan menggunakan ujung galah.
3. Posisi Galah
Galah harus tertancapkan sejajar dengan garis lurus, letak ujung galahnya dibawah kepala atlet pada ketika memulai tumpuan. Kecepatan sangatlah penting untuk kelentingan sebuah galah, kemudian posisi badan harus langsung mengarah blakang dimana parit pendaratan berada. Kaki yang mungkin digunakan untuk perndaratan sebaiknya berada tegak lurus dengan garis.
Sebelum kalian melentingkan galah senaiknya anda terlebih dahulu melakukan gerakan seperti gerakan menekan (pushing) galah dengan arah tangan yang lebih rendah dari yang sewajarnya, sementara itu tangan pada bagian atas menarik ujung galah ke bawah. kemudian lakukan juga gerakan yang lainnya.
4. Gerakan mengayun dan bergelantungan
Tujuan dari gerakan ini untuk meningkatkan kelentingan dan dan juga sebagai penyimpan banyak tenaga potensial di dalam galah. tubuh pelompat harus diposisikan secara benar akan mendapatkan pula posisi yang baik untuk mengangkat tubuh ke atas, pada saat anda menggantung maka tenaga saat itu tersimpan akan dikeluarkan dua kali lipat segera ketika anda melewati mistar.
5. Tarikan dan Putaran (pull & turn)
Gerakan menarik dimulai saat anda memusatkan gaya berat tubuh berada di sekitar area di dekat galah. kemudian mulailah energi dilepas dengan melakukan gerakan pelurusan. Gerakan tersebut harus diikuti oleh  fase pasif relatif setelah posisi tubuh yang bergelantungan, saat pelompat tersebut mulai melepas galah dari tubuhnya. Lakukan gerakan menarik dengan posisi lurus searah sumbu galah.
6. Push –off dan melintasi mistar
Gerakan melentingkan tubuh atau yang sering disebut push-off dapat dimulai setelah Melakukan gerakan menarikan tangan keatas, usahakan mencapai posisi yang berada berdekatan dengan pinggul. Gerakan ini adalah gerak lanjutan dari gerakan menarik yang tadi sudah anda lihat di atas. Permulaan dari gerakan melenting ini, usahakan galah membentuk sudut sebesar 85 – 90º.
Sebelum melepaskan tangannya, si pelompat harus melakukan gerak putar melingkar mistar dengan menjatuhkan sedikit kedua kaki, dan dengan reaksi yang ditimbulkan oleh daya dorong tubuh terhadap galah. Apabila gaya dorong ke atas melebihi tarikan ke arah bawah oleh kedua kaki, maka pusat gaya berat si pelompat akan dapat melambung setinggi mungkin setelah galah dilepas dari tangannya.

6. Lompat jauh

ompat jauh merupakan cabang lain olah raga atletik yang sering di lombakan. dalam melakukan lompat jauh pasti ada tekniknya tersendiri, tapi apakah itu? Berikut ini penjelasan mengenai teknik tekniknya:
6.1. Teknik – teknik dalam lompat jauh
1.Sikap awalan
Awalan ini sangat penting,karena memiliki manfaat penting, yaitu untuk memperoleh kecepatan yang setinggi tingginya agar dapat diperoleh loncatan yang terbilang jauh,selain itu juga agar diperoleh kekuatan yang maksimal.
Panjang awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 meter.
Ada beberapa cara dalam melakukan awalan tersebut, yaitu:
  • Lari dengan ancang-ancang yang memiliki ketergantungan dengan kemampuan masing masing bagian tubuh kita.
  • menambah kecepatan berlari secara perlahan sebelum menginjak tumpuan  yang tersedia dilapangan.
  • Posisi pinggang agak diturunkan sendiri dalam akhir ancang – ancang tersebut
2.Sikap menumpu
Sikap menumpu ini ditujukan untuk menopang loncatan yang dilakukan si atlet.
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:
  • Lakukan ayunan paha dan kaki secara perlahan dalam posisi horizontal.
  • Luruskan sendi pada bagian mata kaki,lutut dan pinggang ketika memulai tolakan.
  • Lakukan tolakan kearah depan dan atas.
  • Sudut tolakan sekitar 45 derajat
3.Gerak melayang diudara
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik.
  • Yang Pertama, Sikap jongkok dalam melayang dapat dilakukan dengan menumpu pada kaki dimana ayunannya mengangkat lutut setinggi – tingginya kemudian dilanjutkan oleh kaki yang menumpu lalu sebelum pendaratan, Kedua kaki di atur pada posisi kaki yang agak ke arah depan.
  • Yang Kedua, Sikap bergantung dapat dilakukan dengan menumpu pada kaki yang mengayun dibiarkan tergantung lurus ke arah depan,posisi badan tegak kemudian dilanjutkan oleh kaki yang menumpu pada lutut yang ditekuk berbarengan dengan pinggul didorong maju ke arah depan lalu kedua lengan direntangkan ke atas. Ingatlah agar selalu menjaga keseimbanganpada saat melakukan pendaratan!
Gerakan melayang ini dilakukan pada saat posisi kami meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan agar keseimbangan tubuh tetap terjaga secara stabil dengan bersamaannya melakukan ayunan kedua tangan sehingga dapat bergerak diudara. Dalam melakukan hal ini ada tekniknya, yaitu melayang dengan posisi jongkok dapat dilakukan dengan cara ketika kita menumpu pada ayunan kaki dengan mengangkat lutut setinggi mungkin dan disusul oleh gerakan kaki yang menumpu dan kemudian sebelum melakukan pendaratan kedua kaki diposisikan ke arah depan.
4. Gerak mendarat
Mendarat adalah gerakan yang sebenarnya diperlukan akurasi dan posisi kaki yang benar, karena hal ini bisa berdampak pada kai,yaitu cidera. dalam melakukan pendaratan sebaiknya posisi kedua kain tertekukdan kedua tangan mengayun dari arah blakang ke arah depan. Nah ini dia beberapa ulasan mengenai teknik – teknik dalam lompat jauh.

0 komentar