Awalan pen-

Imbuhan pen- merupakan salah satu awalan yang pemakaiannya sangat produktif. Makna yang dikandung awalan peN- bermacam-macam antara lain:
  • Menyatakan yang melakukan perbuatan. Contoh: penulis, & pembaca.
  • Menyatakan pekerjaan. Contoh: pengusaha, pedagang.
  • Menyatakan alat. Contoh: pengerat, penggaris.
  • Menyatakan memiliki sifat. Contoh: pemaklum, penggembira.
  • Menyatakan penyebab. Contoh: pemanis, pemutih.

Awalan ber-

Awalan ber- mempunyai kaidah sebagai berikut:
  • Apabila diikuti kata dasar yang berawalan dengan huruf /r/ dan beberapa kata dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /er/, maka ber- menjadi be-. Contoh: beramal, bekerja.
  • Apabila diikuti kata dasar ajar, maka ber- menjadi bel-. Contoh: bel + ajar = belajar.
  • Apabila diikuti kata dasar selain yang disebutkan di atas, maka ber- tetap tanpa perubahan. Contoh: ber + balik = berbalik.
Makna yang terkandung oleh awalan ber-, antara lain:
  • Mempunyai, contoh: beratap, beranak, berhasil.
  • Menggunakan, contoh: bersepeda, bersepatu.
  • Mengeluarkan, contoh: bertelur, berbau, berkata.
  • Menyatakan sikap mental, contoh: berbahagia, berhati-hati.
  • Dalam jumlah, contoh: berdua, bertiga.
Dalam beberapa tulisan atau berbagai percakapan sering dijumpai pelesapan-pelesapan imbuhan ber-. Perhatikan kalimat berikut:
  • Usahanya belum hasil.
  • Pendapat kita memang beda.
  • Murid-murid sudah kumpul di muka kelas.
Bentuk-bentuk tanpa ber- seperti pada contoh di atas merupakan pemakaian kalimat yang tidak baku. Hal tersebut antara lain merupkan unsur pengaruh dari bahasa daerah. Kalimat-kalimat tersebut seharusnya diucapkan:
  • Usahanya belum berhasil.
  • Pendapat kita memang berbeda.
  • Murid-murid sudah berkumpul di muka kelas.

Awalan men-

Apabila awalan me- dihubungkan dengan kata dasar (bahasa Inggris''word stem,root word'') dengan fonem awal tertentu, terjadi variasi bentuk, yakni me-, mem-, men, meng-, dan meny-.
Kaidah imbuhan men-
Imbuhan meN- apabila ditambahkan pada kata dasar berfonem awal vokal, /J/ /k/, /h/, /g/, /kh/ berubah menjadi meng- Contoh:
  • meN- + ambil = mengambil,
  • meN- + elak = mengelak,
  • meN- + kalah = mengalah,
  • meN- + harap = mengharap,
  • meN- + khawatirkan = mengkhawatirkan,
Jika imbuhan meN- ditambahkan pada kata dasar dengan fonem awal /l/, /m/, /n/, /ng/, /ny/, /r/, /y/, atau /w/, bentuknya berubah menjadi me-
  • meN- + lamar = melamar,
  • meN- + makan = memakan,
  • meN- + nikah = menikah,
  • meN- + nganga = menganga,
  • meN- + nyanyi = menyanyi,
  • meN- + raih = meraih,
  • meN- + yakini = meyakini,
  • meN- + wajibkan = mewajibkan,
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang berfonem awal /c/ , /d/, /j/ , /sy/ atau /t/ bentuknya berubah menjadi men-
  • meN- + datang = mendatang,
  • meN- + tanam = menanam,
  • meN- + cari = mencari,
  • meN- + jadi = menjadi,
  • meN- + syukuri = mensyukuri,
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /b/, /p/, atau /f/, bentuknya berubah menjadi mem-
  • meN- + babat = membabat,
  • meN- + pukul = memukul,
  • meN- + fokuskan = memfokuskan,
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar berfonem awal /s/ bentuknya berubah menjadi meny- .
  • meN- + satu = menyatu,
Jika meN- ditambahkan pada kata dasar yang bersuku satu, bentuknya berubah menjadi menge-.
  • meN- + bom = mengebom,
  • meN- + cek = mengecek,
Jika dirasakan masih baru, proses peluluhan kata-kata yang berasal dari bahasa asing tidak berlaku. Namun, jika kata dasar itu tidak asing lagi, proses penggabungan mengikuti kaidah yang umum.
  • meN- + produksi = memproduksi
Jika kata kerja berkata dasar tunggal direduplikasi, kata dasarnya diulangi dengan mempertahankan peluluhan konsonan pertamanya.
  • tulis = menulis-nulis; tulis-menulis.
  • karang = mengarang-ngarang; karang-mengarang.
  • cek = mengecek-ngecek.
  • ulangi = mengulang-ulangi.
Makna awalan meN- adalah sebagai berikut:
  • Melakukan perbuatan, tindakan; Contoh: mengambil, menjual.
  • Melakukan perbuatan dengan alat: Contoh: mengambil, menyabit.
  • Menjadi atau dalam keadaan; contoh: menurun, meluap.
  • Membuat kesan; contoh: mengalah, membisu.
  • Menuju ke; contoh: mendarat, menepi.
  • Mencari; contoh: mendamar.
Fonem /p/ menjadi luluh ke dalam fonem /m/. Namun, peluluhan tidak terjadi jika fonem /p/ adalah permulaan dari prefiks per- atau kata dasarnya mulai dengan per- atau pe- tertentu.
  • meN- + pertinggi = mempertinggi.
  • meN- + pertaruhkan = mempertaruhkan.
Penulisan yang benar untuk makna ‘membuat jadi lebih tinggi’ adalah mempertinggi atau meninggikan bukan mempertinggikan.

Awalan di-

Awalan di- bermakna suatu perbuatan yang pasif, sebagai kebalikan dari awalan (me-(N)) yang bermakna aktif. Contoh: di- + baca = dibaca ; ambil = diambil ; jual = dijual Jika di- diikuti oleh kata yang menunjukkan tempat, maka penulisannya dipisah.

Awalan ter-

Imbuhan ter- menyatakan makna sebagai berikut:
  • Sudah di- atau dapat di-; contoh: tertutup, terbuka.
  • Ketidaksengajaan; contoh: terbawa, terambil.
  • Tiba-tiba; contoh: teringat, terjatuh.
  • Paling/superlatif; contoh: terindah, terbagus.

Awalan se-

Awalan se- mengalami variasi-variasi makna, yakni sebagai berikut:
  • Satu; contoh: seekor, sebutir.
  • Seluruh, seisi; contoh: serumah, sekampung.
  • Sama-sama; contoh: sepermainan, seperjuangan.
  • Sama dengan, seperti; contoh: seperti, selebar, seenaknya, semaumu.
  • Menyatakan waktu; contoh: sesudah, selagi.

Awalan per-

Awalan per- berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada kata dasar yang diawali huruf /r/
  • per- + ringan = peringan
Awalan per- juga berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada kata dasar yang tersusun atas huruf-huruf berikut:
  • huruf ke-1 adalah konsonan,
  • huruf ke-2 dan ke-3 adalah /er/, dan
  • huruf ke-4 adalah konsonan
Contoh:
  • per- + kerja + -an = pekerjaan
  • per- + ternak + -an = peternakan
Imbuhan per- berubah menjadi pel- apabila ditambahkan pada bentuk dasar ajar
  • per- + ajar = pelajar

Akhiran -an

Pada umumnya akhiran –an membentuk kata benda misalnya, pukulan, manisan, satuan, ratusan. Makna akhiran –an adalah sebagi berikut:
  • Menyatakan tempat: contoh: pangkalan, kubangan.
  • Menyatakan alat; contoh: timbangan, ayunan.
  • Menyatakan hal atau cara: contoh: didikan, pimpinan.
  • Menyatakan akibat, hasil perbuatan: contoh: hukuman, balasan.
  • Menyatakan sesuatu yang di; contoh: catatan, suruhan.
  • Menyatakan seluruh, kumpulan; contoh: lautan, sayuran.

Akhiran -kan dan -i

Fungsi
  • Membentuk kata kerja. Semua kata yang berakhiran –kan dan –i dengan atau tanpa awalan merupakan kata kerja. Tanpa awalan, akhiran –kan dan –i itu merupakan kata kerja bentuk imperatif. Contoh:
    • Panas (kata sifat)
    • Panaskan (kata kerja)
    • Panasi (kata kerja)
  • Menjadikan kata kerja taktransitif menjadi kata kerja transitif. Contoh:
    • Didi duduk di kursi (taktransitif)
    • Didi menduduki kursi (transitif)
    • Didi mendudukkan Adik di kursi (transitif)
  • Mengintensifkan arti. Contoh:
    • Polisi menangkap penjahat.
    • Polisi menangkapi penjahat (pekerjaan itu dilakukan berulang-ulang karena objeknya lebih dari satu).

0 komentar